Tuesday, August 17, 2010

3 Sahabat


Pada zaman dahulu kala, ada 3 orang sahabat karib. Mereka selalu bersama kemana saja mereka pergi. Tapi ke-tiga2nya memiliki kegemaran berlainan. Si A suka main perempuan, si B suka minum minuman keras, dan si C suka segala jenis rokok.

Suatu hari ketiga sahabat ini berjalan jalan tanpa tujuan. Tiba2 ketiganya bertemu dengan sebuah ketel/kendi (seperti cerita Aladin). Lalu salah seorang mengambilnya lalu meng-gosok2kan ketel tersebut. Sejurus kemudian asap keluar dari corong ketel tersebut dan secara perlahan berganti menjadi satu makluk yang menyeramkan yakni seekor/seorang (?) jin yang ganas. Lalu jin tersebut tertawa:
"Hahaha," dan berkata: "Akulah Jin Ifrit." Karena kamu telah membebaskan aku dari ketel itu maka aku akan tunaikan apa saja permintaan kamu sekalian. Ketiga sahabat yang pada mulanya panik dan takut menjadi gembira lalu termenung dan berpikir tentang peluang dan kemauan masing2 yang mungkin sekali dalam seumur hidup. Lalu mereka memilih kemauan mengikuti kegemaran masing2.

Berkata si A, Aku mau perempuan2 muda dari berbagai bangsa di seluruh dunia dan letakkan dalam sebuah gua tertutup dan jangan ganggu aku selama 10 tahun. Pufff dengan sekejap mata jin itu menyempurnakan permintaan si A.

Berkata si B, Aku mau semua jenis arak dari seluruh dunia untuk bekal selama sepuluh tahun dan letakkan dalam sebuah gua tertutup dan jangan ganggu aku selama 10 tahun. Pufff dengan sekejap mata jin itu menyempurnakan permintaan si B.

Berkata pula si C. Aku mau semua jenis rokok dari seluruh dunia untuk bekal selama sepuluh tahun dan letakkan dalam sebuah gua tertutup dan jangan ganggu aku selama 10 tahun. Pufff dengan sekejap mata jin itu menyempurnakan permintaan si C.

Setelah genap 10 tahun, maka jin tersebut muncul kembali untuk membuka pintu gua masing2 sebagaimana yang dijanjikan. Maka jin tersebut pergi membuka pintu gua si A, ketika dibuka maka keluarlah si A dengan keadaan kurus kering, berdiri pun tidak bisa karena tidak sanggup untuk menggerakkan lutut sebab hari2 hanya memuaskan nafsu dengan perempuan. Tiba2 si A pun jatuh ketanah lalu mati.
Setelah itu jin tersebut pergi ke gua si B, ketika pintu dibuka maka keluarlah si B dengan perut yang sangat buncit karena hari2 mabuk2an. Jalan pun ter-huyung2. Tiba2 si B pun jatuh ketanah lalu mati.
Setelah itu jin pergi ke gua si C dan membuka pintu gua. Tiba2 si C keluar dalam keadaan sehat walafiat dan terus menampar si jin. Sambil me-maki2 si jin ia berkata: JIN GOBLOK, KOREKNYA MANA ...??? !!!


Monday, August 16, 2010

Perut Buncit Perlu Waspada



Ketika memiliki perut yang terlalu buncit, orang akan mengaitkan dengan konsumsi makanan yang terlalu banyak. Demikian pula sebaliknya. Tak salah bila mengaitkan perut dengan pola makan, perut (dari bagian di bawah dada dan di atas panggul) memang memiliki fungsi utama sebagai tempat pencernaan dan penyerapan makanan.

Di dalam perut terdapat organ pencernaan seperti, lambung, usus dua belas jari, usus halus, usus buntu, hingga usus besar yang merupakan bagian utama sistem pencernaan manusia. Berikut juga organ hati, ginjal, pankreas, dan limpa, pendukung proses pencernaan.

Ketika mengonsumsi makanan, organ pencernaan dan organ pendukung mengurai makanan hingga menjadi zat-zat yang dibutuhkan sel serta tubuh. Namun jumlah asupan dari zat tersebut bisa terjadi selisih, baik disebabkan oleh jumlah makanan yang terlalu banyak maupun proses mencerna yang kurang optimal.

Setelah mengonsumsi bahan makanan dengan kandungan gula atau karbohidrat, dihasilakn gula di dalam darah. Serta merta organ pankreas mengeluarkan ensim insulin untuk membongkar menjadi enerji yang dibutuhkan sel. Bila pembongkaran gula darah kurang optimal, misalkan karena berkurangnya efektivitas enzim insulin oleh lemak dalam darah atau jumlah asupan zat gula terlalu banyak, maka sisa gula tersebut akan tersimpan sebagai lemak dalam tubuh (visceral fat).

Ia terdistribusi dalam rongga perut, di antara organ dalam dan rongga dada. Efek langsung dari lemak dalam tubuh yang berlebih, menyebabkan orang menderita obesitas sentral. Pada wanita, hormon seks wanita (estrogen) membantu distribusi lemak ke pantat, paha, dan pinggul, sehingga mengurangi risiko obesitas sentral di usia produktif. Sedang pada pria, lemak lebih banyak terdistribusi di perut karena hormon seks yang berbeda.

Saat wanita memasuki masa menopause, lemak dari pantat, paha, dan pinggul akan berpindah ke pinggang dengan kata lain lebih mudah terjadi obesitas sentral.

Sayangnya, bukan hanya penampilan yang menjadi buruk ketika seseorang menderita obesitas sentral.

"Obesitas sentral juga menjadi penyebab sindroma metabolik dan gangguan kardiovaskular," ungkap dr Ralph Girson, SpPD, dari RS Royal Progress, Jakarta.


Risiko
 Perut Buncit

Perut membuncit bukan hanya memberi dampak pada penampilan fisik secara estetika, namun juga membawa risiko kesehatan yang tidak sepele. Secara keseluruhan, dapat dikatakan pertambahan lingkar perut atau penderita obesitas sentral sangat berhubungan dengan risiko penyakit yang pada akhirnya mengurangi harapan hidup. Terdapat pengurangan umur harapan hidup pada penderita obesitas, sekitar 7 tahun, bahkan pada perokok dan obesitas umur harapan hidup menurun sekitar 13 tahun.

Namun, risiko penyakit apa saja yang ada di balik perut yang membuncit?

Resistensi Insulin

Bertambahnya lingkar perut, otomatis terjadi peningkatan jaringan lemak tubuh. Ini dapat menyebabkan ganggan insulin (resistensi insulin). Obesitas yang menyebabkan tingginya asam lemak bebas dalam darah menstimulasi pelepasan sitokin yang dapat menurunkan sensitivitas insulin.

Diabetes Melitus Tipe 2

Kondisi resistensi insulin yang terus berlanjut disertai pola makan yang tinggi kalori, membuat tubuh berusaha mengimbangi dengan memproduksi insulin ekstra. Tujuannya untuk mengimbangi intake (asupan) kalori dan menstabilkan gula dalam darah. Sayangnya, kemampuan ini sangat tergantung sel-B dalam pankreas. Apabila kemampuan adaptasi sel yang mengatur peningkatan produksi insulin ini berkurang, maka suatu saat tubuh gagal menoleransi glukosa hingga menjadi gangguan diabetes melitus tipe 2.

Jantung Koroner

Kondisi rendahnya sensitivitas insulin kemudian juga menyebabkan abnormalitas metabolisma tubuh, seperti dislipidemia, hipertensi, arterosklerosis, dan pembentukan pro-koagulan (pemercepat pembekuan darah). Ini adalah faktor-faktor risiko penyebab terjadinya penyakit jantung koroner.


http://www.strov.co.cc/2010/08/penyakit-yang-mengintai-si-perut-buncit.html